Selasa, 11 Juni 2013

Hujan Kelam

Hujan dan kelam

Lembaran potretmu berantakan, berdesakan memenuhi otakku

Kian mendayu nada yang datang bersamamu

Roda tak berhenti berputar, membawa kita pada awan

Bersama dentingan senar dan aku menghirup aromamu dalam-dalam

Kau mendekapku dan memeluk tanganku

 

Jalan yang kita tapaki masih menjadi saksi

Kita pernah disini..

Menginjak genangan air dan membuat serangga kecil di sepatu kita ketakutan

Rumput saja bercerita pada senja,

Tentang kisah “Usman bin Affan” yang kubawa

 

 Gerimis mempercepat kelam. Ada juga daun yang jatuh

Bergelayut manja pada dahan, seakan enggan menapaki tanah

Aku bernapas bersama gelapnya malam dan hujan

 

Tak bergeming hingga hujan tak berisik lagi. Tak bergerak

Dan kini daun dan tanah menyatu

Sedang air hujan tersesat dan hilang

Sayang, kini kau tak lagi pulang..

 

Malang, April 6th 2013

 at 07.53 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar